Category Archives: Quote

Puisi Bangkit

Bangkit itu, Susah …
Susah melihat orang lain susah
Senang, melihat orang lain senang

Bangkit itu Takut …
Takut untuk korupsi
Takut makan yang bukan haknya

Bangkit itu Mencuri …
Mencuri perhatian dunia, dengan prestasi

Bangkit itu Marah …
Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu Malu …
Malu menjadi benalu
Malu minta melulu

Bangkit itu Tidak ada …
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

Bangkit itu aku…
Aku, untuk Indonesiaku.

(Deddy Mizwar, 2008)
Selamat Hari Kebangkitan Nasional ^_^

Taushiyah Hari Ini

Kalau kau tak sanggup menjadi pohon beringin, yang tumbuh perkasa di puncak bukit, Jadilah pohon peneduh di tepi jalan raya, yang menaungi pejalan kaki dari sengat mentari siang;
Kalau kau tak sanggup jadi pohon peneduh di tepi jalan raya, jadilah semak belukar di tanggul sungai yang akarnya jauh tertanam ke dalam tanah;
Kalau kau tak sanggup jadi semak belukar di tanggul sungai, jadilah bunga bakung di sudut ladang, yang berbunga bunga diam-diam di musim kemarau maupun penghujan;
Kalau kau tak sanggup menjadi bunga bakung di sudut ladang, jadilah rumput kecil yang tumbuh di jalan setapak menuju mata air kehidupan;
Karena tak semua harus menjadi besar, tegar dan perkasa;
Dan nilai hidupmu tidak ditentukan oleh besar kecilmu, tetapi oleh makna yang kau berikan kepada kehidupan.

Taushiyah Hari Ini

“Andai perjuangan ini mudah, pasti ramai yang menyertainya. Andai perjuangan ini singkat pasti ramai yang istiqomah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia pasti ramai orang yang tertarik padanya. Tetapi hakikat perjuangan bukanlah begitu, turun naiknya, sakit pedihnya, umpama kemanisan yang tidak terhingga. Kebahagian kita tidak terletak pada harta, tidak pada penampilan diri, tidak juga pada gemerlap perhiasan dan keindahan dunia. Ukuran kebahagian terkait erat pada hati dan ruh manusia yang mendamba Ridha Tuhannya.”
(Hasan Al-Banna)

Taushiyah Hari Ini

Seseorang melapor kepada Imam Ahmad, “Wahai Imam Ahmad, semalam saya menunaikan sholat malam, saya pun menangis tersedu-sedu. Sehingga rumput yang ada di sekelilingku pun seakan tumbuh karena tangisku…“. Imam Ahmad berkata, “Sungguh, seandainya engkau tertawa terbahak-bahak tapi engkau mengakui dosamu itu lebih baik daripada engkau menangis tersedu-sedu tapi kemudian engkau merasa besar. Sesungguhnya amalan orang yang ujub itu tidak akan pernah naik ke langit
(Sumber: Ighotsatul Lahfan/ Madarijus Salikin, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah)

Hadits Hari Ini

Hanzhalah Al-Asadi r.a. , salah seorang shahabat yang termasuk juru tulis Rasulullah SAW bertutur: “Suatu ketika, aku berjumpa dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. “Ada apa denganmu, wahai Hanzhalah?” tanyanya (dalam hadits riwayat Turmidzi disebutkan bahwa Hanzhalah dalam keadaan menangis). “Hanzhalah ini telah berbuat nifaq”, jawabku. “Subhanallah, apa yang engkau ucapkan?”, tanya Abu Bakar. “Bila kita berada di sisi Rasulullah SAW, beliau mengingatkan kita tentang neraka dan surga hingga seakan-akan kita bisa melihatnya dengan mata kepala kita. Namun bila kita keluar meninggalkan majelis Rasulullah SAW, istri, anak dan harta kita (sawah ladang ataupun pekerjaan) menyibukkan kita (karena kita harus memperbaiki penghidupan/ mata pencaharian kita dan mengurusi mereka), hingga kita banyak lupa/ lalai”, kataku. “Demi Allah, kami juga menjumpai yang semisal itu”, Abu Bakar menanggapi perasaan Hanzhalah (dalam riwayat lain, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a. berkata, “Aku juga melakukan seperti apa yang engkau sebutkan”)

Aku pun pergi bersama Abu Bakar menemui Rasulullah SAW hingga kami dapat masuk ke tempat beliau. “Hanzhalah ini telah berbuat nifaq, wahai Rasulullah”, kataku. “Apa yang engkau katakan? Mengapa engkau bicara seperti itu?”, tanya beliau. “Wahai Rasulullah, bila kami berada di sisimu, engkau mengingatkan kami tentang neraka dan surga hingga seakan-akan kami dapat melihatnya dengan mata kepala kami. Namun bila kami keluar meninggalkan majelismu, istri, anak dan harta kami melalaikan kami, hingga kami banyak lupa/ lalai (seakan-akan kami belum pernah mendengar sesuatu pun darimu)”, jawabku. Mendengar penuturan yang demikian itu, Rasulullah SAW bersabda, “Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya kalian tetap berada dalam perasaan sebagaimana yang kalian rasakan ketika berada di sisiku dan selalu ingat demikian, niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian (hingga mereka mengucapkan salam kepada kalian) di atas tempat tidur kalian dan di jalan-jalan kalian. Akan tetapi wahai Hanzhalah, ada saatnya begini dan ada saatnya begitu”. Rasulullah SAW mengucapkannya tiga kali. (HR. Muslim)

Taushiyah Hari Ini

Ada 7 (tujuh) karakter muslim profesional –belajar dari Ramadhan–, yaitu: tegar beriman, bekerja ikhlash, kendalikan nafsu, selalu jujur, teguh berdisiplin, muraqabah, dan tidak bosan berdo’a” (Dr. Amir Faishol Fath, MA.)

Sepenggal Do’a*

Ya ALLAH, berikan taqwa kepada jiwa-jiwa kami dan sucikan dia.
Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya.
Engkau pencipta dan pelindungnya.

Ya ALLAH, perbaiki hubungan antar kami. Rukunkan antar hati kami.
Tunjuki kami jalan keselamatan.
Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang.
Jadikan kumpulan kami jama’ah orang muda yang menghormati orang tua.
Dan jama’ah orang tua yang menyayangi orang muda.
Jangan Engkau tanamkan di hati kami
kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba beriman.
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan,
pengkhianatan dan kedengkian

Ya ALLAH, wahai yang memudahkan segala yang sukar.
Wahai yang menyambung segala yang patah.
Wahai yang menemani semua yang tersendiri.
Wahai pengaman segala yang takut.
Wahai penguat segala yang lemah.
Mudah bagimu memudahkan segala yang susah.
Wahai yang tiada memerlukan penjelasan dan penafsiran.
Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak.
Engkau Maha Tahu dan melihatnya.

Ya ALLAH, kami takut kepada-Mu.
Selamatkan kami dari semua yang tak takut kepada-Mu.
Jaga kami dengan Mata-Mu yang tiada tidur.
Lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus.
Kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami.
Jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami,
Musuh-musuh kami dan semua yang ingin mencelakai kami
Tak akan sampai kepada kami, langsung atau dengan perantara.
Tiada kemampuan pada mereka untuk menyampaikan bencana pada kami.
“ALLAH sebaik baik pemelihara dan Ia paling kasih dari segala kasih”

Ya ALLAH, kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu.
Ubun-ubun kami dalam genggaman Tangan-Mu.
Berlaku pasti atas kami hukum-Mu. Adil pasti atas kami keputusan-Mu.
Ya ALLAH, kami memohon kepada-Mu. Dengan semua nama yang jadi milik-Mu.
Yang dengan nama itu Engkau namai diri-Mu.
Atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu.
Atau Engkau ajarkan kepada seorang hamba-Mu.
Atau Engkau simpan dalam rahasia Maha Tahu-Mu akan segala ghaib.

Kami memohon-Mu agar Engkau menjadikan Al Qur’an yang agung
sebagai musim bunga hati kami.
Cahaya hati kami.
Pelipur sedih dan duka kami.
Pencerah mata kami.

Ya ALLAH, yang menyelamatkan Nuh
dari taufan yang menenggelamkan dunia.
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Ibrahim
dari api kobaran yang marak menyala
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Musa
dari kejahatan Fir’aun dan laut yang mengancam nyawa
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Isa
dari Salib dan pembunuhan oleh kafir durjana
Ya ALLAH, yang menyelamatkan Muhammad alaihimusshalatu wassalam
dari kafir Quraisy durjana, Yahudi pendusta, munafik khianat,
pasukan sekutu Ahzab angkara murka Ya ALLAH, yang menyelamatkan Yunus
dari gelap lautan, malam, dan perut ikan
Ya ALLAH, yang mendengar rintihan hamba lemah teraniaya
Yang menyambut si pendosa apabila kembali dengan taubatnya
Yang mengijabah hamba dalam bahaya dan melenyapkan prahara

Ya ALLAH, begitu pekat gelap keangkuhan, kerakusan dan dosa
Begitu dahsyat badai kedzaliman dan kebencian menenggelamkan dunia
Pengap kehidupan ini oleh kesombongan si durhaka yang membuat-Mu murka
Sementara kami lemah dan hina, berdosa dan tak berdaya

Ya ALLAH, jangan kiranya Engkau cegahkan kami
dari kebaikan yang ada pada-Mu karena kejahatan pada diri kami
Ya ALLAH, ampunan-Mu lebih luas dari dosa-dosa kami.
Dan rahmah kasih sayang-Mu lebih kami harapkan daripada amal usaha kami sendiri.
Ya ALLAH, jadikan kami kebanggaan hamba
dan nabi-Mu Muhammad SAW di padang mahsyar nanti.
Saat para rakyat kecewa dengan para pemimpin penipu
yang memimpin dengan kejahilan dan hawa nafsu.
Saat para pemimpin cuci tangan dan berlari dari tanggung jawab.
Berikan kami pemimpin berhati lembut bagai Nabi
yang menangis dalam sujud malamnya tak henti menyebut kami,
ummati ummati, ummatku ummatku.
Pemimpin bagai para khalifah yang rela mengorbankan
semua kekayaan demi perjuangan.
Yang rela berlapar-lapar agar rakyatnya sejahtera.
Yang lebih takut bahaya maksiat daripada lenyapnya pangkat dan kekayaan

Ya ALLAH, dengan kasih sayang-Mu
Engkau kirimkan kepada kami da’i penyeru iman.
Kepada nenek moyang kami penyembah berhala.
Dari jauh mereka datang karena cinta mereka kepada da’wah.
Berikan kami kesempatan dan kekuatan, keikhlasan dan kesabaran.
Untuk menyambung risalah suci dan mulia ini kepada generasi berikut kami.
Jangan jadikan kami pengkhianat
yang memutuskan mata rantai kesinambungan ini.
Dengan sikap malas dan enggan berda’wah.
Karena takut rugi dunia dan dibenci bangsa.

*Doa ini dilantunkan K.H. Rahmat Abdullah pada Deklarasi Partai Keadilan, di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar Jakarta, 9 Agustus 1998

Quote Ranah 3 Warna

Sudah cukup lama berselang, tulisan baru sepertinya belum kunjung muncul. Perubahan status seharusnyanya tidak bisa jadi alasan untuk kurang produktif menulis, toh blog pendamping hidupku bulan ini saja sudah ada 5 postingan baru. Kayaknya harus ke “Rumah Sakit Malas” nih seperti Alif dan Togar dalam trilogi ‘Ranah 3 Warna’. Berbicara tentang buku karya Ahmad Fuadi tersebut, berikut adalah beberapa quote yang sepertinya menarik untuk dibagi. Semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi.

#1 Bersabar dan ikhlashlah dalam setiap langkah perbuatan. Terus – meneruslah berbuat baik ketika di kampung dan di rantau. Jauhilah perbuatan buruk dan ketahuilah pelakunya pasti diganjar, di perut bum dan di atas bumi. Bersabarlah menyongsong musibah yang terjadi dalam waktu yang mengalir. Sunguh di dalam sabar ada pintu sukses dan impian kan tercapai. Jangan cari kemuliaan di kampung kelahiranmu. Sungguh kemuliaan itu ada dalam perantauan di usia muda. Singsingkan lengan baju dan besungguh – sungguhlah menggapai impian. Karena kemuliaan tak akan bisa diraih dengan kemalasan. Jangan bersilat kata dengan orang yang tak mengerti apa yang kau katakan, karena debat kusir adalah pangkal keburukan.

#2 Going the extra miles. I’malu fauqa ma ‘amilu. Berusaha di atas rata – rata orang lain.

#3 Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman. Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang. Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan. Berlelah – lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

#4 Sungguh do’a itu didengar Tuhan, tapi Dia berhak mengabulkan dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk yang kita minta, bisa ditunda, atau diganti dengan yang lebih cocok buat kita.

#5 Menuntut ilmu itu perlu banyak hal, termasuk tamak dengan ilmu, waktu yang panjang dan menghormati guru.

#6 Aku baru saja kedatangan tamu. Dia datang sendirian mengetuk – ngetuk pintu hidup. Kursi yang didudukinya masih hangat dan desir angin ketika dia lewat masih mengapung di udara… Tamu yang tidak ada seorang pun yang kuasa menolaknya. Tamu yang membuat semua jantung, hati dan pandangan mata seorang raja diraja pun goyah dan bertekuk lutut. Tamu yang ditakuti umat mansia sepanjang masa. Tamu yang mengisap segenap udara kehidupan. Tamu yang baru berlalu dari rumahku itu bergelar sendu : kematian.

#7 Berjalanlah sampai batas. Berlayarlah sampai pulau.

#8 Latihlah diri kalian untuk selalu bertopang pada diri kalian sendiri dan Allah. I’timad ‘ala nafsi. Segala hal dalam hidup ini tidak abadi. Semua akan pergi silih berganti. Kesusahan akan pergi. Kesenangan akan hilang. Akhirnya hanya tinggal urusan kalian sendiri dengan Allah saja nanti.

#9 Idza shadaqul azmu wadaha sabil. Kalau benar kemauan, maka terbukalah jalan.

#10 Sebuah sya’ir Arab mengatakan, siapa yang bersabar dia akan beruntung. Jadi sabar itu bukan berarti pasrah, tapi sebuah kesabaran yang proaktif. Dan sesungguhnya Allah itu selalu bersama orang yang bersabar.

#11 Yang namanya dunia itu ada masa senang dan masa kurang senang. Di saat kurang senanglah kalian perlu aktif. Aktif untuk bersabar. Bersabar tidak pasif, tapi aktif bertahan, aktif menahan cobaan, aktif mencari solusi. Aktif menjadi yang terbaik. Aktif untuk tidak menyerah pada keadaan. Kalian punya pilihan untuk tidak menjadi pesakitan. Sabar adalah punggung bukit terakhir sebelu sampai di tujuan. Setelah ada di titik terbawah, ruang kososng yang ada hanyalah ke atas. Untuk lebih baik. Tuhan telah berjanji bahwa sesungguhnya Dia berjalan dengan orang yang sabar.

#12 Apapun kelebihan dan keterbatasanmu, jadilah orang yang berguna untuk dirimu, keluargamu, masyarakatmu, sebanyak mungkin dan seluas mungkin.

#13 Janganlah putus asa karena putus asa adalah penyakit yang menggagalkan perjuangan, harapan dan cita – cita. Problem tidak akan selesai hanya dengan disusahkan, tetapi harus dipikirkan dan dengan selalu dekat kepada Allah serta selalu mohon hidayah dan taufik-Nya. Maka berbuatlah, berpkirlah dan bekerjalah semaksimal mungkin, menuju kesempurnaan manusiawi yang lebih bertakwa.

#14 Man jadda wajada : siapa yang bersungguh – sungguh akan sukses, man shabara zhafira : siapa yang bersabar akan beruntung, man sara ‘ala darbi washala : siapa yang berjalan di jalannya akan sampai ke tujuan.

#15 Rupanya man jadda wajada saja tidak selalu cukup. Aku hanya akan seperti badak yang terus menabrak tembok tebal. Seberapapun kuatnya badak itu, lama – lama dia akan pening dan kelelahan. Bahkan culanya bisa patah. Ternyata ada jarak antara usaha keras dan hasil yang dinginkan. Jarak itu bisa sejengkal, tetapi jarak itu bisa seperti ribuan kilometer. Jarak antara usaha dan hasil harus diisi dengan sebuah keteguhan hati. Dengan sebuah kesabaran. Dengan sebuah keikhlashan. Perjuanagn tidak hanya butuh kerja keras, tapi juga kesabaran dan keikhlashan untuk mendapat tujuan yang diinginkan.

#16 Lan tarji’ ayyamulatil madhat. Tak akan kembali hari – hari yang telah berlalu.

#17 Teman tidak harus selalu bersama. Teman juga tidak harus selalu berdamai. Mungkin kadang – kadang perlu berpisah untuk menghargai pertemanan ini. Sekali – kali kita bisa saja bertengkar untuk menguji seberapa kokoh inti persahabatan itu.

#18 Otak yang biasa – biasa saja selalu bisa diperkuat dengan ilmu dan pengalaman. Usaha yang sungguh – sungguh dan sabar akan mengalahkan usaha yang biasa – biasa saja. Kalau bersungguh – sungguh akan berhasil, kalau tidak serius akan gagal. Kombinasi sungguh – sungguh dan sabar adalah keberhasilan. Kombinasi man jadda wajada dan man shabara zhafira adalah kesuksesan.

#19 Semua bangsa besar adalah bangsa yang gemar menulis dan membaca. Punya budaya literasi. Tanpa keduanya mereka punah dimakan zaman.

#20 Suka dan cinta datang dari Allah. Suka boleh saja, tapi jangan sampai kalian berduaan, karena banyak mudharatnya. Nanti kalau berdua – duaan, ada makhluk ketiga yang diam – diam ada di antara kalian. Dia adalah setan yang membisikkan berbagai hal buruk yang bisa membuat kalian terbawa arus dan melanggar aturan agama. Jadi berteman boleh saja, tapi jangan berpacaran. Kalu nanti tiba masanya, umur kalian cukup dan kemampuan ada, barulah kalian berpasang – pasangan menjadi sebuah keluarga, melalui pernikahan. Percayalah, sesungguhnya itu lebih baik dan aman buat kalian semua.

#21 Tapi sedekat apapun ‘hampir’ itu dengan kenyataan, dia tetap saja sesuatu yang tidak pernah terjadi.

#22 Akan tiba masa kalian dihadang badai dalam hidup. Bisa badai di luar diri kalian, bisa badai di dalam diri kalian. Hadapilah dengan tabah dan sabar, jangan lari. Badai pasti akan berlalu.

#23 Badai paling dahsyat dalam sejarah manusia adalah badai jiwa, badai rohani, badai hati. Inilah badai dalam perjalanan menemukan dirinya yang sejati. Inilah badai yang bisa membongkar dan mengempaskan iman, logika, kepercayaan diri dan tujuan hidup. Akibat badai ini bisa lebih hebat dari badai ragawi. Menangilah badai rohani dengan iman dan sabar, kalian akan menjinakkan dunia akhirat.

#24 Bila badai datang, hadapi dengan iman dan sabar. Laut tenang ada untuk dinikmati dan disyukuri. Sebaliknya, laut bada ada untuk ditaklukkan, bukan ditangisi. Bukankah karakter pelaut andal ditatah oleh badai yang silih berganti ketika melintas lautan tak bertepi?

#25 Antara sungguh – sungguh dan sukses itu tidak bersebelahan, tapi ada jarak. Jarak ini bisa hanya satu sentmeter, tetapi bisa juga ribuan kilometer. Jarak ini bisa ditempuh dalam hitungan detik, tapi bisa juga puluhan tahun, Jarak antara sungguh – sungguh dan sukses hanya bisa diisi sabar. Sabar yang aktif, sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang penuh dari pangkal sampai ujung yang paling ujung. Sabar yang bisa melakukan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan seakan – akan itu sebuah keajaiban dan keberuntungan. Padahal keberuntungan adalah hasil kerja keras, do’a dan sabar yang berlebih – lebih.

#26 Bagaimanapun tingginya impian, dia tetap wajib dibela habis – habisan walau hidup sudah digelung oleh nestapa akut. Hanya dengan sungguh – sungguhlah jalan sukses terbuka. Tapi hanya dengan sabarlah takdir itu terkuak menjadi nyata. Dan Tuhan selalu memilihkan yang terbaik dan paling kita butuhkan. Itulah hadiah Tuhan buat hati yang kukuh dan sabar.

Quote of the Day

“Salah satu perbedaan yang paling besar antara orang yang sukses dan orang yang tidak sukses ialah terletak pada penggunaan waktunya yang luang” (W. J. Brown)

Quote of the Day

Datang bersama adalah suatu permulaan
Tetaplah bersama adalah kemajuan
Kerja bersama adalah kesuksesan

(Henry Ford)